: Noval Jubbek
TINGGI sekali, tak berujung, tiang langit ini,
aku pemanjat dengan kaki dan tangan ragu
Berulang kali jatuh oleh gamang pegang
atau licin peluh sendiri dan pekat airmata ini
Aku telah belajar dan mahir menoreh leher sendiri
Sebelum batang tiang itu kulukai
Aku penyadap dengan lidah dan mata rawan
Menampung segala yang menetes: darah dan kata
tak peduli sepedih apa sakitnya,
dari tiang langit itu, atau luka leher ini
"Inilah waktu yang terkupas?" aku dengar kau bertanya.
Ah, aku suka sekali, ada kata waktu dalam pertanyaanmu itu.
* Judul dari sajak Noval Jubbek.