INI bagai lukisan yang belum
dipindahkan ke kanvas (tapi
sudah terbingkai): pohon yang
menyerasahkan daun di atap
toko, lelaki tua dan sepedanya,
spanduk, menara, bendera dan
antena. Juga angin, hujan dan
kaca jendela.
Kamu? Kamu adalah pertanyaan
yang laten dalam lukisan itu.
*
INI seperti badai penghabisan
pada lembar terakhir yang tak
sempat dibaca dari sejarah
pulau itu: Penyengat, yang
seperti semakin mengecil,
memanggul beban masa lalu.
Ada perahu tak jadi berkayuh
ke Tanjungpinang, pesuruh yang
hendak menjemput mangkuk dawat,
atau senapan angin, dan upah
sejumput, untuk kerja menyusun
kamus yang tak kunjung rampung.
Dan kamu? Kamu adalah sejarah
yang bahkan dalam rahasia pun
mungkin tak pernah tercatat.