1. KAUKAH itu, Prama? Mengalirkan ketenangan sungai, ke buntu waktu di dada kami yang cemar oleh kemarau sekemarinan itu?
2. LENNON, daging yang becek oleh darah di lukamu, oleh peluru dari pistol itu, terbebatkah masih? Sakitkah masih?
3. SELAMAT malam, Tohari! Obor mati, tak berminyak lagi. Tak bersumbu lagi. Kuncup mayang di hutan enau kita, tersadapkah?
4. APAKAH gerangan kenangan itu, Hamzah? Genangan garam di Istana, mengalir hingga ke makam, liang amat dalam
5. APA ini, Arundhati? Acar airmata? Potongan perih dalam pekat cuka, mengasam dari luka kita sendiri?
6. HAI, Gogh! Aku bawakan kanvas yang luka. Kau, lukiskan saja di situ setengah malam kita, dengan cat hitam yang encer saja!