1. DI pasar malam, aku kenang gerimis dan kau, si manis penjual arumanis. Aku berkali-kali beli, hingga uang jajanku habis.
2. MALAMKU mengasihi rasa bosanku. Keduanya tak saling memiliki. Ya, mengasihi, tak berarti itu memastikan bahwa kau termiliki.
3. LEGENDA itu begitu: kukupas kulit pahamu jadi tifa, dan kutarah tulang lenganmu jadi seruling. Harus berjogetkah aku?
4. AKU dan kopi. Kami saling membiarkan. Aku takut meneguk lagi, setelah hangat dan gelas itu mengingatkanku padamu.
5. TENGOKLAH, di sepasang belah luka ini tumbuh tunas sayap yang lain. Terima kasih, untuk sakit yang tak singkat ini!