1. Aku Kira Seharusya Hari Itu Hujan
KITA anak-anak pulang, riang seusai sekolah petang
Mencari jalan lain di bukit pintasan, semak mawar cina
Putih dan merah warnanya, angin yang paham, ia tahu
Betapa rapuhnya tangkai itu, bertahan dari petikan usia
Kita anak-anak pulang, menemukan pintu rumah rahasia,
rumah berlantai kaca, membarangkalikan segala terbaca
Kita anak-anak pulang, tiba-tiba berubah bertubuh kaca
"Kita seperti kerasukan hujan yang aku kira seharusnya
hari itu ada," kataku, mengambang bersamamu, di naung
pergola, dikembangi liana, lalu kusunggi engkau ke tangga.
Ke tinggi. Menangga. Meninggi. Sehingga tak tersangga!