SEBAGAI buku, katamu,
belum pernah ada yang habis membacamu
Aku menatap ke sampul matamu, menduga,
kau simpan kisah itu pada halaman berapa
Kisah yang kemudian asyik kutebak
Tentang lelaki Turki,
dan perempuan muda bunuh diri?
Atau tentang perempuan pedalaman Brazil,
lelaki pelukis, dan petualangan
yang berakhir di menit ke-sebelas?
Bukan, katamu, bukan itu
Dan kau menyibak selembar,
lalu selembar,
halaman dengan ilustrasi gambar
seperti engkau ditafsir
pelukis dengan jemari gemetar
Aku seperti membaca cerita rekaan,
dengan plot yang seakan kekal,
beberapa kata sifat yang dimiringkan,
dan kata kerja yang dicetak tebal.