: serasa semalam ada di sana
DI rambutmu, angin berebut dengan jemari.
"Hanya begini, aku tak pernah bisa menari,"
katamu, dan tanpa aku bertanya mengapa,
kau bilang, "karena mataku lekas senja."
KAU mengerling, ke arah galeri, mungkin
di sana pernah digelar pedih lukisan Murni.
DI rambutmu, untukku, angin mencuri wangi.