"Penyair Guru, saya merasa puisi saya belum mencapai keindahan sejati... Apakah keindahan sejati itu, Guru?"
"Sabarlah. Nanti, kalau puisimu sudah mencapai itu, kamu akan tahu... Teruslah melangkah bersama puisimu menuju ke sana."
"Bagaimana saya tahu kalau saya melangkah ke sana bersama puisi saya?"
"Nanti, kalau kau sampai ke sana, kau tahu mana langkahmu yang menuju dan tidak menuju ke sana..."
"Bagaimana kalau saya tidak pernah sampai ke sana?"
"Ah, lihatlah, nikmatilah keindahan sejati itu ada di sepanjang perjalananmu..."