Thursday, March 6, 2003

Kau Kunang Aku Bayang



engkaukah? cahaya yang tak lelah menjelajah

ribuan tahun ruang hampa lalu sampai di

mataku maka kusebut sebagai bintang dan

engkau membantahnya, "bukan!"



aku bukan apa-apa bukan juga sia-sia



engkaukah? cahaya yang hidup sekerlap di daun

daun bakau yang kerap tersesat ke dalam kelambu

tidurku menjelmakan ranjang masa kecil jadi

ruang angkasa yang kujelajahi dengan mimpi



ya, akulah kunang-kunang, dan kau? bayang-bayang!



Mar2003



Note: Reply berikut ini disalin dari milis penyair. Thanks, Nanang.



TAK LAGI KULIHAT KUNANG-KUNANG

Nanang Suryadi



tak lagi kulihat kunang-kunang terbang di malam hari berkedip-kedip

seperti dalam malam kanak-kanakku dulu tak lagi kulihat kunang-kunang

di kota yang penuh polusi ini



orang-orang bilang padaku waktu itu kunang-kunang menjelma dari kuku

orang-orang mati yang di kubur di makam di dekat ladang belakang

rumahku



kunang-kunang beterbangan dalam puisi hasan aspahani, mungkin sheila

suatu ketika bertanya: abah, apa itu kunang-kunang? tapi batam bukan

kampung halaman di pedalamanan



depok, 2003