/1/
DI kamar mandi yang sungguh khidmat
kuintip telanjang sukmaku, dengan mata
puisi yang tersembunyi di balik cermin
yang ternyata memperdayaku selama ini.
LHO? Mana satu-satunya jeroan yang kemarin
masih aku sisakan?
/2/
AH, akhirnya kau datang juga, wahai tubuhku.
Kuucapkan saja selamat kembali, Saudara.
Pakailah kembali sukma telanjang ini, setelah
kau mengembara tak tentu arah, kesana kemari,
dari mimpi ke mimpi.
KAU pasti letih, Saudara. Dunia di luar sana
memang sungguh jalang bukan alang kepalang.
Banyak yang tega tak terduga-duga, bukan?
/3/
ADA sepotong tubuh tertinggal di balik bikini,
tergantung di kamar ganti, eh, kamar mandi.
Siapakah tadi yang ceroboh keluar masuk
di bikini ini, di kamar mandi ini, sampai lupa
mengenakan tubuhnya kembali?
/4/
KALAU tubuhmu danau telanjang, hanya
ditutupi selebar daun teratai dan sejumput
kiambang, siapa yang tak tergiur ingin berenang?
SST, ada mata jalang, burung elang, mengintip
di balik dahan pohon banuang. Lalu, dikabarkannya
kemolekan kau gelombang, kepada alang-alang,
kepada belalang, dari padang ke padang.
LALU mereka yang tak bisa terbang, terjun
saja ke dalam ketat peluk bayang-bayang.
April 2003
Blog ini adalah daerah cagar, suaka bagi sajak-sajak, terjemahan, dan esai-esai Hasan Aspahani. Hal-ihwal yang pernah hilang dan ingin ia hapuskan.
Monday, March 31, 2003
Ada Bikini di Kamar Mandi