ENGKAU mungkin ada di museum tentang keju, seni kaca, sejarah sepeda, atau riwayat tas kayu. Tak menunggu apa-apa. Dan aku hanya punya waktu untuk mencuri brosur wisata, tawaran rute keliling kota, di pintu restoran hotel, setelah sarapan yang malas kukunyah.
Engkau mungkin ada di antara orang banyak di monumen Arc de Triomphe, di ujung Champs-Élysées itu. Sebuah layar digital dibentangkan, sebarisan kursi ditata, dan bendera besar itu dikibarkan. Seorang lelaki biasa, sedang menyiapkan pidato yang yak biasa, petang itu.
Engkau mungkin ada di ruang keberangkatan Bandara Frankfurt, dengan tiket maskapai penerbangan Arab Emirat Serikat, menyelisihi waktu yang kacau, mengucap selamat tinggal pada cuaca dingin Jerman, yang padaku sebelumnya mencoba ramah menyambut.
Engkau pasti ada di suatu tempat, membuat semacam percobaan dengan jarak dan waktu, menguji serangkai hipotesis. Dan engkau tersenyum, membayangkan hal jenaka yang nanti bisa engkau simpulkan. Dan aku tak henti-hentinya menebak apa yang mungkin.