Sajak Arloji Mati
"JAM berapa sekarang?" tanya arloji pada sebuah
pergelangan tangan, "sudah seharian aku mati."
MESKI tak mendengar pertanyaan itu, lelaki yang
mengenakan arlogi gelisah, lalu memutar-mutar
knop, menggeser-geser jarum panjang pendek,
sambil menebak mendongak di mana gerangan
matahari. Tapi, di ruang keberangkatan itu tak
ada yang ia cari, kecuali jam dinding besar dan
poster iklan arloji. Lelaki itupun tersenyum. Senyum
yang tidak dimengerti oleh arloji yang sudah
seharian mati di pergelangan tangannya sendiri.
Jun 2003