Pada Taman Kasih
(diterjemahkan dari
The Garden of Love,
sajak William Blake)
Membaring tubuh di tebing sungai,
Di sana Kasih pun terbaring lunglai;
Di antara gemuruh deru basah arus
Kudengar tangis, tangis yang terus.
Lalu aku pun beralih ke semak yang sesak,
Pada duri dan onak terbuang tercampak;
Yang berkisah tentang sakit tersingkir,
Demi yang disucikan, didesak-diusir.
Pun beranjak aku ke Taman Kasih,
Kulihat apa yang tak pernah kujumpa;
Sebuah Kuil dibangun tepat di tengah,
Pernah aku bermain, pada warna hijaunya.
Pintu Kuil ini rapat terkunci
"Kau Terlarang!" terbaca pada gerbang;
Maka, ke Taman Kasih, aku kembali
Bunga-bunga manis menggali lubang.
Dan kulihat di sana kini merebak makam
Dan nisan merebut tempat bunga mekar;
Dan pembaca talkin melintas berjubah hitam
Mengisap girang takdir, berpipa mawar liar.