Saturday, June 25, 2011

Kisah-kisah dari Seorang Sutradara dan Seorang Penulis Novel dan Tokoh-tokoh Karangan Mereka

1. Mereka Duduk Berhadap-hadapan

SEPERTI buru-buru menghabiskan minuman dan juadah yang mereka pesan. Mereka tak banyak bercakap-cakap, hanya saling tatap, lekat, tak ingin terlepaskan. Mereka duduk di sudut yang tak langsung tampak dari tempat sang sutradara dan penulis novel yang tengah menulis berhadap-hadapan.

"Ayolah, waktu kita tak banyak. Kita harus segera kembali ke dalam kisah yang mereka tuliskan. Kau ke skenario itu, dan aku ke novel itu," kata si lelaki. Si perempuan menurut, dengan sangat enggan, ia habiskan tegukan terakhir minumannya, dan ia tandaskan suapan terakhir juadahnya.

2. Hei, Siapa ini yang Tersesat?
 
TIBA-TIBA si Penulis Novel berteriak. "Hei!?"

Ada seorang yang tidak ia kenal, tiba-tiba hadir dalam adegan yang ia tulis, dia yang sejak awal tak ada dalam kisah yang sedang ia tulis.

"Apa ciri-cirinya?" tanya Si Sutradara. Si Penulis Novel menyenaraikan ciri-ciri si karakter yang tersesat ke dalam kisahnya.

"Sepertinya aku pernah membayangkannya, tapi ia nanti akan hadir di bagian-bagian akhir skenario yang sedang kutuls ini," kata Si Sutradara.  



3. Tidak Ada yang Tahu tentang Dua Keinginan Itu

SETELAH satu jam duduk menulis berhadap-hadapan, Si Sutradara menyelesaikan 15 halaman skenario dan Si Penulis Novel menuntaskan lima halaman. Si tokoh perempuan dalam skenario itu merasa telah menghabiskan setengah masa hidupnya. Si tokoh lelaki dalam novel itu merasa hidupnya masih berputar di situ-situ saja.

Kedua tokoh itu, ingin sekali di akhir cerita mereka bertemu, lalu bebas dari belenggu kedua cerita, dan menjalani takdir kisah mereka sendiri. Si Sutradara dan si Penulis Skenario tentu saja tidak tahu keinginan kedua tokoh itu.