Perihal MawarSajak Dedy Tri RiyadiRuang murung ini kau koyak dengan harum
semerbak seperti ada yang menumpahkan
sebuli mur atau menyalakan sebatang dupa
untuk berdoa.
Padahal, kau hanya merah sederhana,
tak harap menyala atau membara
di dalam jambangan, di atas meja.
Pun tak ada asap melangit, tak ada tatap
yang sengit. Matamu dan mataku sama
terpejam, sama-sama merendam yang cerah
dan yang lelah dengan warna senja dalam ruang
yang mengurung sunyi dalam hati.
Sunyi yang merupa duri: menusukkan perih
dan nyeri seperti aroma yang tak ingin pergi.
Maka kau pendam aroma yang tabah,
dan aku luka tusuk yang terus khusyuk
bertahan
- akan sebuah kerinduan.
SAJAK Dedy Tri Riyadi di atas menunjukkan perkembangan kematangannya menyajak. Ia makin tenang, tanda ia sudah menggali dalam. Sajaknya selamat dari sekadar air yang beriak, sebagai tanda tanda dalam.
:: Nanti kita lanjutkan.....