Syair Jalaluddin Rumi
Santapan hakiki manusia adalah cahaya Tuhan;
bahan makanan sesungguhnya tak tercipta baginya;
kecuali dari penyakit saja,
fikirnya telah jatuh ke angan-angan
siang dan malam hanya ini yang mesti ia santap.
Maka ia pun pucat, lunglai dan sekarat:
dimana gerangan makanan yang "disajikan surga
dengan jejak bintang ada padanya?"
Itulah santapan yang sudah dipilihkan,
yang disantap tanpa garpu, tanpa tenggorokan.
* Dari Mathnawi II: 1083-1086
Judul dari penerjemah.
Gambar dari SIGGIEPLUS