ADAKAH kau tuliskan juga mimpi lelakiku?
Itu memang kisah tentangmu: perempuan
penulis igauan. Remang meruang, cahaya
cuma segumpal awan: dari satu itu sangkar.
Ini kamar: memasung waktu, jeruji pilar
batu, dan kau tertidur ketika mimpi-mimpi
itu menyalin sendiri dalam segulung panjang
riwayatmu, dari secarik memo: dulu dahulu.
ADAKAH kau tuliskan juga mimpi lelakiku?