"ANDA guru brengsek. Anda mengaku guru penyair, tapi Anda tidak menulis puisi lagi. Anda tidak pantas menyandang gelar penyair lagi. Anda tidak pantas disebut guru lagi," Penyair Mulutbesar memaki-maki Penyair Guru.
"Aku sudah berada di dalam puisi. Jadi tidak ada bedanya lagi buatku, apakah aku menuliskan atau tidak menuliskan puisi. Juga tidak menarik lagi buatku, apakah saya disebut penyair atau tidak."