Friday, April 15, 2005

Ibu yang Telanjang, Ibu yang Berkabung

Anak-anak hanyalah bom hitam tak bersumbu:
senyap dan taat, merapikan dendam tersulut waktu.

Lansekap tak berwarna, taman bermain atau gurun
tak lagi ada beda. Tak ada jejak kaki, tak ada suara.

Aturan permainan kini: semakin kau diam, semakin
besar kegirangan yang kelak bisa kau ledakkan.

Di ujung pandang: ibu yang telanjang pulang ke gamang,
di tengah kerumun: kereta bayi dan ibu yang berkabung.

Awan memadat, disesaki murung yang makin berat.
Aku ingin bertepuk tangan, untuk show amat dahsyat!