SETIAP subuh dipastikannya
pisau-pisau itu telah tajam
matanya. Disapanya batu asah,
dengan lirikan sedingin udara.
Dia tak ingin ayam-ayam yang
hari itu bakal disembelihnya,
tersiksa sakit karena pisau
yang tumpul.
SETIAP kali diperiksanya kandang
tempat ayam-ayam itu ditampung
sementara. Diyakinkannya bahwa
wadah minum dan pakan ayam itu
tersedia. Karena dia tak ingin
ayam-ayam itu menderita lapar
dan haus sebelum disembelihnya
nanti.
SETIAP hari ditengoknya parit
kecil yang airnya mengalir deras.
Dia selalu berharap parit itu tak
tersumbat. Karena nanti ke arus
itulah diteteskan darah yang
memancur dari leher ayam-ayam
yang disembelihnya. Dan dia tak
ingin ayam-ayam itu sempat melihat
darah mereka menggenang ketika
mereka mengelepar-gelepar dan
kemudian tak bergerak lagi.
SETIAP saat dilihatnya sumbu
dan minyak kompor agar hari
itu bisa terus menerus menjaga
didih air rebusan. Dia tak ingin
ayam-ayam yang sudah disembelih
harus berlama-lama di air panas,
padahal mereka dicelup hanya
agar mudah tercabuti bulu-bulunya.
MESIN pencabut bulu itupun, selalu
diperiksanya. Apakah aliran listriknya
lancar, apakah putarannya kencang,
agar ayam-ayam yang sudah dicelup
ke air panas itu tak harus berlama-lama
tergiling di situ, hanya untuk merontokkan
bulu-bulunya.
LALU yang tak pernah ia lupakan juga
adalah talenan tempat memotong-motong
ayam yang sudah tak berbulu lagi itu.
Dia selalu menjaga agar potongan melintang
kayu bulat itu bersih. Dia tak ingin ayam
yang dipotongnya kecil atau besar -
tergantung jawaban dari pembeli setelah
ia bertanya: "mau disop atau digoreng?" -
kotor oleh sisa-sisa cairan dan potongan
daging ayam sehari sebelumnya.
YANG lebih penting lagi, adalah
dia selalu meninjau dirinya sendiri.
Memperfasih sebutan nama Tuhan.
Karena kadang-kadang suka ada rasa
bangga yang nyelinap ke hatinya, ketika
melihat anak-anak yang ikut membeli
ayam bersama ibu atau bapaknya
sembunyi ketakutan waktu melihat
dia memotongkan pisau yang tajam
di leher ayam yang memuncratkan darah
lalu mencelupnya di air mendidih
dan merontokkan bulu-bulunya, dan
kemudian memotong-motong ayam itu.
Jul 2003