Seperti Alina, Sepeti Dongeng
AKU tidak punya apa-apa. Kecuali kenangan yang diisi
oleh sebuah nama. Mungkin Alina. Mungkin juga tiada.
Ada senja di mataku, pantai di kakiku, dan jingga yang
bukan milikku.
DI kantong baju yang putus benang jahitnya, tadi kuisi
penuh dengan bintang laut, tangan boneka, dan jepit kopong
kepiting. Angin mencecerkannya di sepanjang ombak. Aku
berlari tadi di situ.
TINGGAL jejak pasir di telapakku. Lalu senja mengguntingku.
Lalu merekatkanku ke dalam dongeng laut. Ada jejak nafas hiu.
Tadi ada juga nelayan lalu. Layar berwarna biru.
Apr 2003
Catatan: Sajak Anggoro Saronto berikut ini mengilhami sajak di atas. Terima kasih, Bung Gerahambungsu.
Seperti Kisah Untuk Alina
Sajak Angoro Saronto
"Aku punya sekantung kerang, air laut negeri seberang," tulismu pada
surat
Aku punya batu kehijauan, kima, karang, dan pasir pakumbahan.
"Aku penyuka senja, angin, jingga, serta temaramnya," tulismu pada
surat
Aku punya gunting serta dinding pucat, dan aku perlu sedikit perekat.
Mungkin kita perlu duduk pada pantai yang sama pada senja yang sama,
dan mulai menggunting langit seperti kisah untuk alina.
2003