AKHIRNYA marilah kita percaya pada sebuah (maaf) pantat - Marilah kita pantaskan saja - bila empuk sebuah (maaf) pantat mengusap air mata di wajah kita - Marilah kita menyelipkan apapun harapan pada belahan (maaf) pantat - Marilah kita lebih banyak berkaca melihat wajah kita sendiri pada sebuah (maaf) pantat - Marilah kita lupakan seluruh pedih mengayu letih membatu pada goyang sebuah (maaf) pantat.
AKHIRNYA marilah kita pertaruhkan seluruh hidup hanya pada lenggok sebuah (maaf) pantat - Marilah kita harapkan kabul doa dalam zikir sebuah (maaf) pantat - Marilah kita benarmkan seluruh keluh pada redam sebuah (maaf) pantat - Marilah kita pajang seluruh merek dagang pada lenggang sebuah (maaf) pantat - Marilah kita bersama-sama jadi pahlawan bagi kemerdekaan sebuah (maaf) pantat.
Mei 2003
Komentar:
Dan kapankah kita akan jadi pahlawan bagi kemerdekaan diri kita
sendiri dari belenggu sebuah pantat?
(apakah jawabnya: kalau kita sudah tidak memiliki pantat?)
Salam hangat,
Heru K.
Pantat
ada di mulut-mulut
di milis-milis
di hati
Salam,
MN Ichwan
mungkin kita akan mengerti bahwasananya pantat kita
sama dengan muka kita ketika kita membaca dunia dalam
secarik kertas sejarah.Tapi aku ragu akankah kita
masih dapat tertawa saat kita tahu betapa pedihnya
ramalan masa depan republik kita ?
salam maniez,
R-Dhian
si ucup ribut gara-gara pantatnya bisulan
tukang becak ribu gara-gara tempat duduk pantatnya dibuang
anak sekolah ribut gara-gara di kelas ada pantat yang kentut
anak jalanan ribut gara-gara pantatnya di sodomi
pejabat ribut gara-gara pantat pingin kursi
kyai ribut gara-gara pantat bergoyang
Woiiii!!!
pantat siapa nih yang ketinggalan?
tanpa salam
Qizink
Blog ini adalah daerah cagar, suaka bagi sajak-sajak, terjemahan, dan esai-esai Hasan Aspahani. Hal-ihwal yang pernah hilang dan ingin ia hapuskan.
Sunday, May 18, 2003
PUISI tentang sebuah (maaf) PANTAT