Thursday, January 16, 2003

Bermain Rumah Denganmu



ini batas rumah kita, ujarmu, lalu kubuat garis di atas pasir

itu, jadilah denah rumah, dan tanganmu dengan kelincahan

yang selalu kukagumi menambahkan garis-garis lengkung

tanaman berbunga, di sini petunia, ujarmu, lalu alamanda,

dan difens, dan coleus, serta warna-warni begonia



ini kamar tidur kita, ujarmu, lalu kau sketsakan lelap tidur kita di

sana, kau imajikan warna, desain ruang, dan aroma melati

yang semerbak lewat jendela, dan sedepa dari sana kau

tanam wangi kenanga



lalu kau lingkarkan kurva melingkupi kau aku dan gambar

rumah kita, dan kau minta aku mengeja nama kita di pasir

itu, juga nama anak-anak kita yang telah lama kau reka



ketika laut mulai pasang, angin menggiring tangan-tangan ombak.

tiap deburnya sejangkal lebih dekat ke pantai bermain kita



kau cemas, tapi apa kata senja? terimalah ombak itu

karena ia akan mengabadikan rencana-rencana



menjelang mei1996