BANYAK sudah, alamat singgah, pada hidup dan waktuku. Aku menulis beribu baris, lirik yang cuma sajak buruk
Aku memura-murakan hidup di panggung murah, ribuan mata menangis atau tertawa. Tapi, kita sendiri kini, kubaca sepi, sajak untukmu ini
Aku kira yang kau bayangkan tentang aku adalah apa yang kuharap begitu, Sayang, tapi terlampau buruk sudah aku memperengkaukan engkau
Dan lihat, bisakah kau lihat? Tak ada yang kuinginkan ada seperti aku ingin engkau ada. Kekasih, lihat bait sajakku, bacalah aku
Lihatlah, kita kini sendiri, dengan diri sendiri, aku membaca sajak yang dulu pernah kutuliskan untuk engkau
Yang kutulis untukmu adalah rahasia kebenaran yang kau ajarkan padaku, kau yang datang telanjang, dan aku sembunyi di balik remang bayang
Cintaku, dan aku, ada di mana ruang dan waktu tak ada. Engkau cintaku, cinta yang mengadakan hidupku, cinta yang mengadakan aku
Kita pernah bersama, kita pernah ada, dan kelak kita akan memisahkan engkau dan aku, tapi, cinta itu, Sayang, akan senantiasa ada dalam bait sajakku