Monday, October 18, 2010

Di Dalam Tidur, di Dalam Angan

BANYAK sudah, alamat singgah, pada hidup dan waktuku. Aku menulis beribu baris, lirik yang cuma sajak buruk

Aku memura-murakan hidup di panggung murah, ribuan mata menangis atau tertawa. Tapi, kita sendiri kini, kubaca sepi, sajak untukmu ini


Aku kira yang kau bayangkan tentang aku adalah apa yang kuharap begitu, Sayang, tapi terlampau buruk sudah aku memperengkaukan engkau

Dan lihat, bisakah kau lihat? Tak ada yang kuinginkan ada seperti aku ingin engkau ada. Kekasih, lihat bait sajakku, bacalah aku

Lihatlah, kita kini sendiri, dengan diri sendiri, aku membaca sajak yang dulu pernah kutuliskan untuk engkau

Yang kutulis untukmu adalah rahasia kebenaran yang kau ajarkan padaku, kau yang datang telanjang, dan aku sembunyi di balik remang bayang

Cintaku, dan aku, ada di mana ruang dan waktu tak ada. Engkau cintaku, cinta yang mengadakan hidupku, cinta yang mengadakan aku

Kita pernah bersama, kita pernah ada, dan kelak kita akan memisahkan engkau dan aku, tapi, cinta itu, Sayang, akan senantiasa ada dalam bait sajakku