: untuk H.M Sani
JIKA nanti 70 tahun umurku, aku belum tua.
Itu artinya ada dua orang lelaki di dalam
tubuhku, yang masing-masing 35 tahun usianya.
Ya, aku belum tua. Rasanya baru saja, melihat
anak muda tamat SMP, tak bisa sekolah ke SMA,
lalu jadi pemanjat dan pemikul buah pinang.
Rasanya baru saja, nasib baik menjemput dan
tangan yang baik mengulurkan bantuan. Rasanya,
ya, baru saja. Aku merasa, aku belum lagi tua.
Ya, aku belum tua, aku mau menghaturkan bakti
pada guru-guru yang besar jasanya, yang mengajari
kaki-kaki ini berjalan dan berlari, mengajari
hati teguh dan kukuh menuju ke jalan terang ini,
ke bentang waktu kini, yang mengajari tangan
melipat amplop dinas dari kertas bekas di kantor
kecamatan! Ya, aku merasa, aku belum lagi tua.
*
Jika nanti 80 tahun umurku, aku belum tua.
Itu artinya ada empat orang lelaki di dalam
tubuhku, yang masing-masing 20 tahun usianya.
Itu sebabnya, aku merasa, aku belum akan tua.
Empat orang lelaki muda, yang sudah ribuan kali
berenang menyeberangi sungai, menaklukkan teluk,
memanjat ratusan batang pinang, dan berlayar tanpa
tiket di kapal yang membawa ke kampus di seberang,
kucing-kucingan dengan petugas kelasi, seperti
hidup yang harus disiasati, tahu mana buritan
dan haluan, dan aku sudah tahu jawaban cerdik
atas setiap pertanyaan yang diajukan, "Kau mau
kemana? Kau akan sekuat dan sejauh apa berjalan?"
Dan aku melihat sabut kulit kelapa, hanyut dan
sampai juga akhirnya. Ini bukan kepasrahan, ini
adalah keselarasan, memahami arus sungai dan gerak
gelombang! Ah, akulah itu, empat orang muda, dengan
gairah nyala, dan aku merasa belum akan tua.
*
Jika nanti 90 tahun umurku, aku belum tua.
Itu artinya, ada sembilan anak usia 10 tahun,
di halaman sekolah kehidupan, riang bermain,
sepanjang hari, memutar gasing di bumi, dan
mengulur layang-layang ke langit yang tinggi.