Saturday, August 28, 2010

Sepanjang Lorong Kenangan

BERAPA selam bisa kita menyelam ke dalam hati dalam? Hati adalah sumur tak berdasar, lorong tak berujung, umpama koridor cahaya.
 
Seperti wajahmu subuh, berpupur embun yang tak terbasuh. Matamu ujung rangka payung, tak habis meneteskan, anak-anak hujan. 

 
Seperti wajahmu siang, terlumur peluh yang miang. Tubuhmu mentah, matahari adalah arang, menyala di atas panggang. Hari segera jadi matang.