Wednesday, March 4, 2009

Semua Kata di Sajak Ini Ingin Kuanggap Sebagai
Judul dan Sekalian Juga Isi, sebab Judul dan
Isi Sejak Kapan Mereka dengan Kejam Dipisahkan?



"HUJAN itu puisi kita, bukan?" katamu pada suatu
hujan. "Ya," kataku, "dan kita tak pernah peduli
apa judulnya." Kita baca sehuruf-sehuruf rintik
hingga basah bait terakhir habis dibasuhkan....

Aku mau kelak anak-anak kita, dan anak-anak anak
kita, mengenang kita sebagai sepasang puisi juga.

Aku mau mereka membaca betapa basah kita berdua,
sebab hujan cinta tak pernah reda di hari-hari
hidup kita. Hujan kita, cinta kita seperti juga
kita, adalah Sajak yang Tak Lagi Peduli Mana
Judul dan Mana Isi
, seperti judul dan isi sajak ini.