PADANG mahsyar kami kelak pasti tak begini, kan?. Tak ada
toga-sewaan-dasi-pinjaman yang harus cepat dipulangkan,
tak ada kartu bebas perpustakaan, tak ada tukang foto
yang mengabadikan senyum keharuan (atau ketakutan?),
tak ada paduan suara menyanyikan lagu himne almamater
DAN nama-nama kami dipanggil juga, seorang per seorang,
yang menggantung di hadapan muka disingkirkan ke tepian,
di luar Graha Widya Wisuda menunggu segala kemungkinan:
seperti disambut sebuah baliho besar lowongan pekerjaan
"Berapa lembar Engkau bolehkan kami memfotokopi ijazah?
Tolong beri lebih, kami harus mengirim banyak lamaran...