Jakarta lagi istirahat, sesiang tadi berlari.
Kafe sudah tutup. Aku serasa masih di bar tadi,
bergabung dalam jamaah reggae, khusyuk dalam
ritual sakral: rasta, rasta, rasta, rastadarus!
Lobi dikepung sepi, resepsionis yang manis
di balik front office tadi pagi, tak ada lagi.
Aku lupa nomor kamar, kukira sepi di sana pasti
lebih sepi, tak akan bisa kulawan walau dengan
siaran langsung Aljazeera dari jalur Gaza...
Jakarta sudah pulas, seharian kerja keras.
"Selamat Malam," lelaki berseragam penjaga
menyapa. Kukira dia menyapa aku dan Malam, aku
anggukkan sisa-sisa senyum tengah malam.
Sepasang tamu asing berangkulan, seperti
cemas kehabisan malam. Aku seperti mendengar
si perempuan bicara samar (kalau tak salah
terjemahannya:..) "tolong antar kondom ke
kamar, cepat ya, kami sudah tak sabar..."