Pentakosta
Sajak Derek Walcott
Lebih baik hutan di dalam kepala
daripada beton kekar tak berakar.
Lebih baik tegak dirudung bingung
dikepung kunang di kelok jalanan;
Lelampuan musim dingin tak tampak
dari trotoar yang hilang tak terlacak,
dan lidah salju pun tak bisa mengucap
tak bisa menyebut sang Ruhulkudus;
senyap yang semakin sunyi sendiri
kata-kata berjatuhan dari ujung atap
memberi tanda di sepanjang jeruji besi,
menunjuk arah, yang tak terbukti.
Tapi yang terbaik: perjalanan malam
perlahan membaca kitab-kitab pasir
yang mengirimkan, bukan bidadari sunyi
tapi burung laut yang terlambat pulang.
Tangis siapa yang melindap? Bergerak
menembus beting berpendar fosfor,
dulu, pernah diajarkan di masa kecilku,
dulu ia pernah memanggil Jiwa itu.
strong>PENTECOST
Better a jungle in the head
than rootless concrete.
Better to stand bewildered
by the fireflies' crooked street;
winter lamps do not show
where the sidewalk is lost,
nor can these tongues of snow
speak for the Holy Ghost;
the self-increasing silence
of words dropped from a roof
points along iron railings,
direction, in not proof.
But best is this night surf
with slow scriptures of sand,
that sends, not quite a seraph,
but a late cormorant,
whose fading cry propels
through phosphorescent shoal
what, in my childhood gospels,
used to be called the Soul.