"Jam berapa ya sekarang?" tanya tiga
kepada sembilan, enam dan duabelas.
"Sudahlah!" entah kata siapa.
"Lagi pula, kenapa pula kita harus
membiarkan jarum-jarum itu terus
di situ...." entah dikata kepada siapa.
"Ya, jangan sebut lagi mereka,
aku bosan dituding-tuding dengan
ujung-ujungnya yang tajam itu...."
entah kata titik detik yang mana.
[....]