: tsp
aku gagal berkabung
sepi yang kau minati
kepadaku pun meriung
menawarkan diri
Blog ini adalah daerah cagar, suaka bagi sajak-sajak, terjemahan, dan esai-esai Hasan Aspahani. Hal-ihwal yang pernah hilang dan ingin ia hapuskan.
Wednesday, June 30, 2004
[Ruang Renung # 79] Jatuh Cinta Pada Sajak Cinta
CINTA
M Aan Mansyur
cinta adalah gugurnya bebaris gerimis
untuk selengkung pelangi yang barangkali
cinta adalah jatuhnya reranting kering
untuk setumbuh tunas yang mungkin
cinta adalah turunnya malamhari
untuk seterang pagi yang matahari
cinta adalah sementaranya pergi
untuk sebuah datang yang abadi
    SAYA agak hati-hati dengan sajak cinta, karena nasihat Rilke. Sajak cinta "terlalu mudah" ditulis. Karena itu dia jadi generik. Jarang menemukan sajak cinta yang sekali baca langsung bikin mak nyes di hati. Ketika dibaca lagi, tetap terasa mak nyes-nya.
    SAYA menemukan itu pada sajak M Aan Mansyur di psychopoet yang dikutip di atas. Untuk engkau, saya sarankan: ayo banyak bertemulah dengan sajak dan ketika kau jatuh cinta pada salah satunya, nikmatilah debar-debarnya.[hah]
mc farlane
Aubade
Amy Lowell
Kukupas hijau kulit dari putih buah almon
begitulah kutelanjangi tabir gairahmu,
Kekasih.
Menyentuhkan jemari pada lembut kemilau inti diri
Lihat! Di tanganku tak terbilang lagi: permata itu berpendaran.
Sepuluh tahun
Setelah kau datang, kau bagai madu dan anggur merah,
: manis. Api rasamu menyulut, membakar di mulutku.
Dan kini, kau sepinggan roti pagi hari.
Teramat lembut, teramat menyelerakan.
Dan nyaris saja, kulahap seluruh engkau
sebab teramat kutahu gurihmu,
tapi, ah betapa kenyang sekarang.
Aubade
As I would free the white almond from the green husk
So I would strip your trappings off,
Beloved.
And fingering the smooth and polished kernel
I should see that in my hands glittered a gem beyond counting.
Decade
When you came, you were like red wine and honey,
And the taste of you burnt my mouth with its sweetness.
Now you are like morning bread,
Smooth and pleasant.
I hardly taste you at all for I know your savour,
But I am completely nourished.
Kalian Dengarkanlah Diamku
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............ssssterima kasih.
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............................
............ssssterima kasih.
Tuesday, June 29, 2004
Dan Detak Jam Menghentak
: pengidap AIDS
ada yang menangis bergelapan
sendirian, kesedihan dan kesakitan
dan niat bunuh diri: berlintasan!
di depan kaca, berkaca, mengaca
bayang-bayang menepuk-nepuk pipi
gugur rambut
mengelupas
kulit
memunguti lagi
memori ketika diri
terhina tercaci
hidup pada waktu yang dipinjamkan
tersuruk di balik kutuk penyakit
bila sahabat dekat menjauh jarak
saat itu kau temukan alasan
kenapa hidup mesti dipertahankan
//
ada yang menangis bergelapan
sendirian, kesedihan dan kesakitan
dan niat bunuh diri: berlintasan!
di depan kaca, berkaca, mengaca
bayang-bayang menepuk-nepuk pipi
gugur rambut
mengelupas
kulit
memunguti lagi
memori ketika diri
terhina tercaci
hidup pada waktu yang dipinjamkan
tersuruk di balik kutuk penyakit
bila sahabat dekat menjauh jarak
saat itu kau temukan alasan
kenapa hidup mesti dipertahankan
//
And The Clock Ticks On
:Aids patients
A cry in the dark
lonely, sad and sick
often thought of suicide
standing in front of the mirror
hollowed cheeks
skiny
balding
bring back the memory
of being humiliated
living on borrowed time
hiding in the shadow of disease
shunned by friends and relatives
you find precious little to live for
tiara
24 June 04
AIDS
mengerti seharus yang harus kita mengerti
adalah mahanestapa: mengunjuk mewujudi diri
ketika saat maut bukan lagi sebuah rahasia
semakin dekat: batang rokok - ujungnya bara!
adalah mahanestapa: mengunjuk mewujudi diri
ketika saat maut bukan lagi sebuah rahasia
semakin dekat: batang rokok - ujungnya bara!
AIDS
Sam Haidy
to know what we should not know
is the greatest pain to show
when death is no longer secret
shortened like burned-cigarrette
Malam tanpa Ucapan Harapan
di pintu terbuka, kau berdiri menghala
janji-janji menghampari lantai
angin mati
kehidupan pun tak lagi bersisa
tak lagi daging yang membaluti tulang
yang tersisa hanya serakan kotoran
yang terdengar hanya nafas sendiri
tak lagi berdoa, kecuali memohon mati
awan beku, berkakuan
lalu menghilang begitu saja
yang menyelamatkan hanya bulan
itupun, tak bersuara di gelap sana
engkau berdiri menghala di sini
tak lagi merasakan apa-apa
segala hilang
segala pergi
hingga matahari menabik di pagi hari
dan datang harapan mengaba-aba ...
janji-janji menghampari lantai
angin mati
kehidupan pun tak lagi bersisa
tak lagi daging yang membaluti tulang
yang tersisa hanya serakan kotoran
yang terdengar hanya nafas sendiri
tak lagi berdoa, kecuali memohon mati
awan beku, berkakuan
lalu menghilang begitu saja
yang menyelamatkan hanya bulan
itupun, tak bersuara di gelap sana
engkau berdiri menghala di sini
tak lagi merasakan apa-apa
segala hilang
segala pergi
hingga matahari menabik di pagi hari
dan datang harapan mengaba-aba ...
a night without a wish
Sondhit
you are standing with an open door
the promises are on the floor
the wind is dead
there's no more life left
you can't feel the bones inside your flesh
all you got left is your mess
you can only hear your own breath
praying nothing but your death
the clouds are not moving
they just disappeared
only the moon is your salvation
but it remain voiceless in the dark
your standing here
feeling nothing
all is lost
all is gone
until the sun greets you in the morning
and hope starts to come..
Thursday, June 24, 2004
Doa, Mimpi, dan Teka-teki
embun yang menyejukkan subuh itu
yang terbaca oleh daun dan bunga,
adalah gema yang dibisikkan langit,
ketika doamu sampai, dan Dia diam-diam
merencanakan kisah untukmu, tapi
merahasiakan jawabannya dalam teka-teki
yang mesti kau tebak sendiri....
embun yang bertahan di ujung rumputan
hingga dijemput kembali oleh jari-jari matahari,
adalah kata sandi yang mesti kau kumpulkan
agar kelak tersusun puisi, sampai akhirnya kau
sendiri sepenuhnya memahami, "hei, siapa
yang mengaminkan doa-doaku selama ini?"
embun yang berulang kali datang lagi
ke dingin kaca jendela kamar tidurmu,
adalah suara yang memanggilmu dari nun jauh sana,
tapi dia tak sampai hati mengganggu mimpimu,
dan dia menunggu saja di luar itu, bersiaga,
kelak ketika suatu hari pintu tidurmu terbuka
oleh mimpi yang selalu kau pinta dalam doa,
maka pesan itupun disampaikannya: "...nah,
kau sudah menebak teka-teki itu, Saudara."
yang terbaca oleh daun dan bunga,
adalah gema yang dibisikkan langit,
ketika doamu sampai, dan Dia diam-diam
merencanakan kisah untukmu, tapi
merahasiakan jawabannya dalam teka-teki
yang mesti kau tebak sendiri....
embun yang bertahan di ujung rumputan
hingga dijemput kembali oleh jari-jari matahari,
adalah kata sandi yang mesti kau kumpulkan
agar kelak tersusun puisi, sampai akhirnya kau
sendiri sepenuhnya memahami, "hei, siapa
yang mengaminkan doa-doaku selama ini?"
embun yang berulang kali datang lagi
ke dingin kaca jendela kamar tidurmu,
adalah suara yang memanggilmu dari nun jauh sana,
tapi dia tak sampai hati mengganggu mimpimu,
dan dia menunggu saja di luar itu, bersiaga,
kelak ketika suatu hari pintu tidurmu terbuka
oleh mimpi yang selalu kau pinta dalam doa,
maka pesan itupun disampaikannya: "...nah,
kau sudah menebak teka-teki itu, Saudara."
[Ruang Renung # 78] Pertengkaran
MUNGKIN kita tidak pernah bisa terhindar dari pertengkaran. Ketika sejumlah keinginan, harapan, tujuan, cita-cita bahkan falsafah hidup bertemuan maka saat itulah terjadi selisih, terjadi tengkar. Dalam diam atau dihingarkan. Bahkan ketika mengalah, sesungguhnya kita pun tengah berselisih dengan diri kita sendiri. Mungkin begitulah kita memahami kutipan dari penyair Inggris WB Yeats. Katanya, Mengelak dari pertengkaran dengan orang lain, kita menyusun retorika; mengelak dari pertengkaran dengan diri sendiri, kita menggubah puisi.
Mari kita persiapkan pertengkaran. Dengan diri sendiri. Lalu kita mengelakinya.[hah]
Mari kita persiapkan pertengkaran. Dengan diri sendiri. Lalu kita mengelakinya.[hah]
[Tentang Puisi] Penyair dan Sains....
PARA penyair adalah tuan dalam ilmu tentang pikiran bagi kira para orang biasa. Karena para penyair itu meneguk air dalam arus deras yang belum bisa kita capai dengan sains.
* Sigmund Freud.
* Sigmund Freud.
[Tentang Puisi] Barometer Penyair
PENYAIR ... layak dijadikan barometer penanda perubahan cuaca, tapi jangan lupa penyair juga bagian dari cuaca itu sendiri.
* Lionel Trilling, The Liberal Imagination, 1950
* Lionel Trilling, The Liberal Imagination, 1950
Monday, June 21, 2004
Agnes Anonimitas
sinar menyambar
gambar-gambar
judul berita
huruf-huruf besar
menindih putih
menimpa hampa
memerangkap tatap:
aku tak sempat
membaca, namamu
menyergap dari
adegan pembuka
cerita imaji rekaan
layar kaca, tubuh
yang menyanyi,
wajah yang memberi
ruang, aku melihat
bayang-bayang itu
meremang, merajang,
"uang, uang, uang..."
dan mereka melayang
mengambang,
"ulang, ulang, ulang!"
lalu aku berbisik
semakin ragu kepada
diri sendiri pun nyaris
tak mampu, "pulang?
pulang? kemana
pulang?"
[....]
gambar-gambar
judul berita
huruf-huruf besar
menindih putih
menimpa hampa
memerangkap tatap:
aku tak sempat
membaca, namamu
menyergap dari
adegan pembuka
cerita imaji rekaan
layar kaca, tubuh
yang menyanyi,
wajah yang memberi
ruang, aku melihat
bayang-bayang itu
meremang, merajang,
"uang, uang, uang..."
dan mereka melayang
mengambang,
"ulang, ulang, ulang!"
lalu aku berbisik
semakin ragu kepada
diri sendiri pun nyaris
tak mampu, "pulang?
pulang? kemana
pulang?"
[....]
Detak Dadaku atau Beku Kuburmu?
berhijab luruh salju
senyap ngendap di gelap kalbu
mataku makin ragu
selebihnya benar-benar taktahu
jantung itu berdetak di dadaku
atau di beku kuburmu?
[....]
senyap ngendap di gelap kalbu
mataku makin ragu
selebihnya benar-benar taktahu
jantung itu berdetak di dadaku
atau di beku kuburmu?
[....]
Hingga Badai Urung
angin membancuh
risau laut & resah gunung
keduanya mengabut
keduanya mengurung
hingga gerimis susut
badai pun urung
[....]
risau laut & resah gunung
keduanya mengabut
keduanya mengurung
hingga gerimis susut
badai pun urung
[....]
Ke Masa Dulu
seperti jejak
lekat di sepatu
seperti bayang
nempel di tubuhku
lari
mengelak
tetap saja
aku ditolak:
kembali
ke masa dulu - satu-satunya pintu
[....]
lekat di sepatu
seperti bayang
nempel di tubuhku
lari
mengelak
tetap saja
aku ditolak:
kembali
ke masa dulu - satu-satunya pintu
[....]
Kekuatan Waktu
"Jam berapa ya sekarang?" tanya tiga
kepada sembilan, enam dan duabelas.
"Sudahlah!" entah kata siapa.
"Lagi pula, kenapa pula kita harus
membiarkan jarum-jarum itu terus
di situ...." entah dikata kepada siapa.
"Ya, jangan sebut lagi mereka,
aku bosan dituding-tuding dengan
ujung-ujungnya yang tajam itu...."
entah kata titik detik yang mana.
[....]
kepada sembilan, enam dan duabelas.
"Sudahlah!" entah kata siapa.
"Lagi pula, kenapa pula kita harus
membiarkan jarum-jarum itu terus
di situ...." entah dikata kepada siapa.
"Ya, jangan sebut lagi mereka,
aku bosan dituding-tuding dengan
ujung-ujungnya yang tajam itu...."
entah kata titik detik yang mana.
[....]
[Tentang Puisi] Pertama Penolakan, Lalu....
* Dari Chikens Soup for The Soul (Canfield & Hansen, 1999)
[Tentang Puisi] Maaf, Anda tidak bisa berbahasa....
* Dari Chikens Soup for The Soul (Canfield & Hansen, 1999)
Pada tahun 1902, editor puisi Atlantic Monthly mengembalikan puisi milik penyair berusia 28 tahun dengan catatan berikut: ...Majalah kami tak punya tempat untuk bait-bait puisi Anda yang terlalu bertenaga.
Penyair tersebut adalah Robert Frost.
* Dari Chikens Soup for The Soul (Canfield & Hansen, 1999)
[Tentang Puisi] Maaf, Anda tidak bisa berbahasa....
Pada tahun 1889, Rudyard Kipling menerima surat penolakan berikut dari San Francisco Examiner: .... Maaf, Pak Kipling, tapi Anda tak tahu bagaimana menggunakan Bahasa Inggris.
* Dari Chikens Soup for The Soul (Canfield & Hansen, 1999)
Saturday, June 19, 2004
[Tentang Puisi] Menyantap Puisi
TINTA menderas dari sudut mulutku
Tak ada kebahagian lebih dari yang kupunya ini.
Ketika aku sedang menyantap puisi.
* Mark Strand, "Eating Poetry", Reasons for Moving, 1968.
[Tentang Puisi] Kemapanan Puisi
ENTAH pula, apakah suatu saat nanti saya - sebagaimana banyak penyair -- bisa mencapai tingkat kemapanan tertentu. Namun saya tidak yakin juga bahwa dalam proses kreatif saya selama ini tidak ada sekurang-kurangnya satu atau dua hal yang tetap saya jaga atau upayakan sedemikian rupa sehingga sampai hari ini saya belum bosan menulis puisi.
* Joko Pinurbo, pengantar kumpulan puisi Celana (Indesiatera, 1999).
[Tentang Puisi] Beradab dan Primitif
PUISI bukan pemberadaban, lebih mirip kebalikan dari itu, karena puisi yang hebat membangkitkan banyak sekali naluri-naluri primitif.
* Robinson Jeffers
[Tentang Puisi] Syair adalah....
Kata "Syair" dipakai di sini sebagai sebuah istilah yang sangat tepat untuk mengekspresikan, dan tanpa ingin sok ilmiah, semua dari kata itu melibatkan pertimbangan irama, rima, matra, dan penggubahan .... subjeknya pun sangat sederhana; sepersepuluh dari itu, mungkin persoalan etik; sembilan persepuluh, bagaimana pun, berkait kelindan dengan matematika.
* Edgar Allan Poe
[Tentang Puisi] Nafas Penyair
Hirup nafas pengalaman,
hembusannya adalah puisi.
* Muriel Rukeyser
TINTA menderas dari sudut mulutku
Tak ada kebahagian lebih dari yang kupunya ini.
Ketika aku sedang menyantap puisi.
* Mark Strand, "Eating Poetry", Reasons for Moving, 1968.
[Tentang Puisi] Kemapanan Puisi
ENTAH pula, apakah suatu saat nanti saya - sebagaimana banyak penyair -- bisa mencapai tingkat kemapanan tertentu. Namun saya tidak yakin juga bahwa dalam proses kreatif saya selama ini tidak ada sekurang-kurangnya satu atau dua hal yang tetap saya jaga atau upayakan sedemikian rupa sehingga sampai hari ini saya belum bosan menulis puisi.
* Joko Pinurbo, pengantar kumpulan puisi Celana (Indesiatera, 1999).
[Tentang Puisi] Beradab dan Primitif
PUISI bukan pemberadaban, lebih mirip kebalikan dari itu, karena puisi yang hebat membangkitkan banyak sekali naluri-naluri primitif.
* Robinson Jeffers
[Tentang Puisi] Syair adalah....
Kata "Syair" dipakai di sini sebagai sebuah istilah yang sangat tepat untuk mengekspresikan, dan tanpa ingin sok ilmiah, semua dari kata itu melibatkan pertimbangan irama, rima, matra, dan penggubahan .... subjeknya pun sangat sederhana; sepersepuluh dari itu, mungkin persoalan etik; sembilan persepuluh, bagaimana pun, berkait kelindan dengan matematika.
* Edgar Allan Poe
[Tentang Puisi] Nafas Penyair
Hirup nafas pengalaman,
hembusannya adalah puisi.
* Muriel Rukeyser
Monday, June 14, 2004
Cinta Seusai Cinta
Sajak Derek Walcott
Waktu itu akan tiba
Ketika, tanpa bungah hati
Kau bersapaan dengan dirimu sendiri, tiba
di pintumu sendiri, di cerminmu sendiri
Lalu satu tersenyum setelah yang lain ucap salam,
lalu ucap sila, duduk saja. Santaplah.
Kau akan mencintai lagi orang asing itu: dirimu sendiri.
Suguhkan anggur. Sajikan roti. Serahkan lagi hatimu
pada dirimu sendiri, pada orang asing yang mengasihimu.
Segenap hidup, yang sudah tak kau peduli
untuk yang lain, yang tahu engkau dengan penuh hati.
Ambil jemput surat-surat cinta dari lemari buku,
foto-foto, serak catatan-catatan putusasa
mengupas gambarmu dari kaca cermin itu.
Duduklah, kendurikan hidupmu.
* Love After Love
Sajak Derek Walcott
Waktu itu akan tiba
Ketika, tanpa bungah hati
Kau bersapaan dengan dirimu sendiri, tiba
di pintumu sendiri, di cerminmu sendiri
Lalu satu tersenyum setelah yang lain ucap salam,
lalu ucap sila, duduk saja. Santaplah.
Kau akan mencintai lagi orang asing itu: dirimu sendiri.
Suguhkan anggur. Sajikan roti. Serahkan lagi hatimu
pada dirimu sendiri, pada orang asing yang mengasihimu.
Segenap hidup, yang sudah tak kau peduli
untuk yang lain, yang tahu engkau dengan penuh hati.
Ambil jemput surat-surat cinta dari lemari buku,
foto-foto, serak catatan-catatan putusasa
mengupas gambarmu dari kaca cermin itu.
Duduklah, kendurikan hidupmu.
* Love After Love
Karena Kobar Api: Kematian Sebuah Kota
Sajak Derek Walcott
Setelah kebaktian yang panas, segalanya runtuh kecuali langit salih,
maka kutulis dongeng dengan lemak kota mati tersebab kobar api;
Di bawah tatap mata lilin, yang mengabut di air mata, aku
ingin mengabarkan, lebih dari lilin, keyakinan yang terpilin seperti kawat.
Sepanjang hari, aku menyeberangkan langkah di antara puing dongeng,
Terperanjat pada tiap dinding yang tegak di jalan seperti pendusta;
Nyaring pekik burung langit, dan seluruh mendung terbungkus
koyak terkuak terampas, memucat putih, tersebab kobar api.
Pada laut berkabut, di mana Kristus melangkah, aku bertanya, kenapa
harus mengentalkan air mata, ketika keras dunianya cedera?
Di kota, dedaunan kertas, tapi bukit itu segembalaan keyakinan;
Kepada bocah yang sepanjang hari melangkah, daun adalah nafas hijau
Membangun lagi cinta yang kukira mati seperti kuku-kuku,
Memberkati kematian, ditahbiskan api berkobaran.
A City's Death By Fire
Derek Walcott
After that hot gospeller has levelled all but the churched sky,
I wrote the tale by tallow of a city's death by fire;
Under a candle's eye, that smoked in tears, I
Wanted to tell, in more than wax, of faiths that were snapped like wire.
All day I walked abroad among the rubbled tales,
Shocked at each wall that stood on the street like a liar;
Loud was the bird-rocked sky, and all the clouds were bales
Torn open by looting, and white, in spite of the fire.
By the smoking sea, where Christ walked, I asked, why
Should a man wax tears, when his wooden world fails?
In town, leaves were paper, but the hills were a flock of faiths;
To a boy who walked all day, each leaf was a green breath
Rebuilding a love I thought was dead as nails,
Blessing the death and the baptism by fire.
Sajak Derek Walcott
Setelah kebaktian yang panas, segalanya runtuh kecuali langit salih,
maka kutulis dongeng dengan lemak kota mati tersebab kobar api;
Di bawah tatap mata lilin, yang mengabut di air mata, aku
ingin mengabarkan, lebih dari lilin, keyakinan yang terpilin seperti kawat.
Sepanjang hari, aku menyeberangkan langkah di antara puing dongeng,
Terperanjat pada tiap dinding yang tegak di jalan seperti pendusta;
Nyaring pekik burung langit, dan seluruh mendung terbungkus
koyak terkuak terampas, memucat putih, tersebab kobar api.
Pada laut berkabut, di mana Kristus melangkah, aku bertanya, kenapa
harus mengentalkan air mata, ketika keras dunianya cedera?
Di kota, dedaunan kertas, tapi bukit itu segembalaan keyakinan;
Kepada bocah yang sepanjang hari melangkah, daun adalah nafas hijau
Membangun lagi cinta yang kukira mati seperti kuku-kuku,
Memberkati kematian, ditahbiskan api berkobaran.
A City's Death By Fire
Derek Walcott
After that hot gospeller has levelled all but the churched sky,
I wrote the tale by tallow of a city's death by fire;
Under a candle's eye, that smoked in tears, I
Wanted to tell, in more than wax, of faiths that were snapped like wire.
All day I walked abroad among the rubbled tales,
Shocked at each wall that stood on the street like a liar;
Loud was the bird-rocked sky, and all the clouds were bales
Torn open by looting, and white, in spite of the fire.
By the smoking sea, where Christ walked, I asked, why
Should a man wax tears, when his wooden world fails?
In town, leaves were paper, but the hills were a flock of faiths;
To a boy who walked all day, each leaf was a green breath
Rebuilding a love I thought was dead as nails,
Blessing the death and the baptism by fire.
Sunday, June 13, 2004
[Tentang Puisi] Puisi berakhir pada...
[Sebuah puisi] bermula pada kegirangan dan berakhir pada kebijaksanaan.
* Robert Frost, 1939.
* Robert Frost, 1939.
[Tentang Puisi] Seperti Bulan
PUISI, seperti rembulan, ia tidak mengiklankan apapun.
* William Blissett
* William Blissett
Friday, June 11, 2004
[Tentang Puisi] Matematika dan Puisi
Matematika dan Puisi adalah ... ungkapan kekuatan yang sama kuatnya dari imajinasi, bedanya yang satu beralamatkan di kepala, sementara yang lain di hati.
* Thomas Hill
* Thomas Hill
Pentakosta
Sajak Derek Walcott
Lebih baik hutan di dalam kepala
daripada beton kekar tak berakar.
Lebih baik tegak dirudung bingung
dikepung kunang di kelok jalanan;
Lelampuan musim dingin tak tampak
dari trotoar yang hilang tak terlacak,
dan lidah salju pun tak bisa mengucap
tak bisa menyebut sang Ruhulkudus;
senyap yang semakin sunyi sendiri
kata-kata berjatuhan dari ujung atap
memberi tanda di sepanjang jeruji besi,
menunjuk arah, yang tak terbukti.
Tapi yang terbaik: perjalanan malam
perlahan membaca kitab-kitab pasir
yang mengirimkan, bukan bidadari sunyi
tapi burung laut yang terlambat pulang.
Tangis siapa yang melindap? Bergerak
menembus beting berpendar fosfor,
dulu, pernah diajarkan di masa kecilku,
dulu ia pernah memanggil Jiwa itu.
strong>PENTECOST
Better a jungle in the head
than rootless concrete.
Better to stand bewildered
by the fireflies' crooked street;
winter lamps do not show
where the sidewalk is lost,
nor can these tongues of snow
speak for the Holy Ghost;
the self-increasing silence
of words dropped from a roof
points along iron railings,
direction, in not proof.
But best is this night surf
with slow scriptures of sand,
that sends, not quite a seraph,
but a late cormorant,
whose fading cry propels
through phosphorescent shoal
what, in my childhood gospels,
used to be called the Soul.
Sajak Derek Walcott
Lebih baik hutan di dalam kepala
daripada beton kekar tak berakar.
Lebih baik tegak dirudung bingung
dikepung kunang di kelok jalanan;
Lelampuan musim dingin tak tampak
dari trotoar yang hilang tak terlacak,
dan lidah salju pun tak bisa mengucap
tak bisa menyebut sang Ruhulkudus;
senyap yang semakin sunyi sendiri
kata-kata berjatuhan dari ujung atap
memberi tanda di sepanjang jeruji besi,
menunjuk arah, yang tak terbukti.
Tapi yang terbaik: perjalanan malam
perlahan membaca kitab-kitab pasir
yang mengirimkan, bukan bidadari sunyi
tapi burung laut yang terlambat pulang.
Tangis siapa yang melindap? Bergerak
menembus beting berpendar fosfor,
dulu, pernah diajarkan di masa kecilku,
dulu ia pernah memanggil Jiwa itu.
strong>PENTECOST
Better a jungle in the head
than rootless concrete.
Better to stand bewildered
by the fireflies' crooked street;
winter lamps do not show
where the sidewalk is lost,
nor can these tongues of snow
speak for the Holy Ghost;
the self-increasing silence
of words dropped from a roof
points along iron railings,
direction, in not proof.
But best is this night surf
with slow scriptures of sand,
that sends, not quite a seraph,
but a late cormorant,
whose fading cry propels
through phosphorescent shoal
what, in my childhood gospels,
used to be called the Soul.
[Tentang Puisi] Bayang Puisi
PUISI adalah seni memperteguh bayang-bayang.
* Edmund Burke, Penyair Inggris.
* Edmund Burke, Penyair Inggris.
Kudengar Nyanyian Amerika *
Walt Whitman
Kudengar nyanyian Amerika, kudengar beragam jenis lagu,
Si mekanik menyanyikannya, agar bersemangat dan tegar.
Si tukang kayu menyanyikannya, ketika mengukur papan dan balok.
Si tukang batu menyanyikannya, saat siap banting tulang, atau
ketika pulang kerja.
Si tukang perahu menyanyikan apa yang ia miliki dalam perahunya
kelasi menyanyi di geladak kapal uap.
Si pembuat sepatu menyanyi saat duduk kerja di bangku, si pembuat
topi menyanyi waktu ia bangkit berdiri.
Lagu penebang pohon, pembajak pergi kerja di pagi hari, atau
sore hari saat rehat kopi, atau pada saat matahari turun.
Nyanyian yang nyaman seoarang ibu, atau seorang istri muda saat kerja
atau seorang gadis yang tengah menjahit atau mencuci.
Semua menyanyi untuk dirinya sendiri, semua menyanyi bukan untuk diri lain.
Hai itu adalah milik hari itu--dan malam itu digelar pesta untuk
lelaki-lelaki muda, yang tegap, yang bersahabat.
Menyanyi dengan lepas lantang suara, lagu yang gagah rentak melodinya.
* terjemahan dari I Hear America Singing
Kudengar nyanyian Amerika, kudengar beragam jenis lagu,
Si mekanik menyanyikannya, agar bersemangat dan tegar.
Si tukang kayu menyanyikannya, ketika mengukur papan dan balok.
Si tukang batu menyanyikannya, saat siap banting tulang, atau
ketika pulang kerja.
Si tukang perahu menyanyikan apa yang ia miliki dalam perahunya
kelasi menyanyi di geladak kapal uap.
Si pembuat sepatu menyanyi saat duduk kerja di bangku, si pembuat
topi menyanyi waktu ia bangkit berdiri.
Lagu penebang pohon, pembajak pergi kerja di pagi hari, atau
sore hari saat rehat kopi, atau pada saat matahari turun.
Nyanyian yang nyaman seoarang ibu, atau seorang istri muda saat kerja
atau seorang gadis yang tengah menjahit atau mencuci.
Semua menyanyi untuk dirinya sendiri, semua menyanyi bukan untuk diri lain.
Hai itu adalah milik hari itu--dan malam itu digelar pesta untuk
lelaki-lelaki muda, yang tegap, yang bersahabat.
Menyanyi dengan lepas lantang suara, lagu yang gagah rentak melodinya.
* terjemahan dari I Hear America Singing
Wednesday, June 9, 2004
[Tentang Puisi] Mengelak Pertengkaran
MENGELAK dari pertengkaran dengan orang lain, kita menyusun retorika; mengelak dari pertengkaran dengan diri sendiri kita, menggubah puisi.
* W B Yeats, Penyair Inggris.
* W B Yeats, Penyair Inggris.
[Tentang Puisi] Bayang Puisi
PUISI adalah seni memperteguh bayang-bayang.
* Edmund Burke, Penyair Inggris.
* Edmund Burke, Penyair Inggris.
Tuesday, June 8, 2004
[Tentang Puisi] Dawai Jiwa
PUISI adalah petikan di dawai jiwa, dan dari sana tergubah musik.
* Dennis Gabor, Fisikawan
* Dennis Gabor, Fisikawan
[Tentang Puisi] Dengus Nafas
PUISI adalah dengus nafas lintasan fikiran,
dan puisi adalah kata-kata yang terbakar api.
* Thomas Gray, Penyair Inggris.
dan puisi adalah kata-kata yang terbakar api.
* Thomas Gray, Penyair Inggris.
Sunday, June 6, 2004
Selembar Gambar Senja Adelaide
Kau sebut pelan, kota bernama asing,
di peta kuukur jarak bersudut runcing.
"No, ini serumit chemical engineering...."
Aku menawarkan sajak instan - semacam sarapan -
"Apa saja yang bukan cinta. Adakah sajak Tuhan?"
Aku meraba dada, tersentuh sebuhul ragu,
semacam preview, dulu nama itu enggan kutuliskan.
[...]
di peta kuukur jarak bersudut runcing.
"No, ini serumit chemical engineering...."
Aku menawarkan sajak instan - semacam sarapan -
"Apa saja yang bukan cinta. Adakah sajak Tuhan?"
Aku meraba dada, tersentuh sebuhul ragu,
semacam preview, dulu nama itu enggan kutuliskan.
[...]
Friday, June 4, 2004
Wednesday, June 2, 2004
Hamid Jabbar
TELEPON
Sajak Hamid Jabbar
yang dia itu siap deringkan sekeranjang kring panjang
kriing!
siaplah.
barangkali itulah kring penghabisan yang akan menghabiskan telingamu jadi kaku dan tak ku-asa lagi menangkap sealit pun suara jarum jatuh yang menancap di daun telingamu...
kriing!
jangan terburu.
barangkali itulah kabar kedatangan dia yang ka-mu tunggu, atau bisa jadi ucapan maaf dari mu-suh di balik kelambu atau lagi-lagi salah sam-bung seperti kemaren dulu...
    kriing!
halo, di sini saya, di situ siapa?
                            nah, tebaklah....
            halo! di sini saya, di situ siapa?
                        nan inilah mautmu...
            apa? kurang jelas!
                        dengarkan: m tambah a tambah u tambah t
                    maut,milikmu, tolol...
            ohh?
                            nah, jangan gugup
            ba..., baiklah, selamat siang
                    selamat petang!
            dan..., dan apa kabar?
                            dan tunggu aku di situ
                            dan jangan lupa siapkan sepatumu
                            dan sebentar lagi aku siap di sisimu
                            dan kemudian aku siap di itumu
                            dan akhirnya aku kirim kamu ke sesuatu!
                            nah, jelas bukan?
            ya.. ya.., sebentar ya...
                            ya, tak usah repot-repot
            sebentar, sebentar saja...
                            yak! sebentar lagi!
klaak!
yang diam itu telah bicara padamu:
Padang, 1974
Tuesday, June 1, 2004
Binary Code
00000001110101010001111001
00000011110001111111100001
01111101001010100011100101
10100101001111111110010101
01010001010000000101001000
01001010010010100000011111
10100100101001001111111100
11110101111101010101000101
01010011111111101001010010
01001010000011111111111001
[Sampai di situ saja, cukupkah
bagimu untuk bertanya, "Ini
maksudnya apa? Maksudnya apa?]
00000011110001111111100001
01111101001010100011100101
10100101001111111110010101
01010001010000000101001000
01001010010010100000011111
10100100101001001111111100
11110101111101010101000101
01010011111111101001010010
01001010000011111111111001
[Sampai di situ saja, cukupkah
bagimu untuk bertanya, "Ini
maksudnya apa? Maksudnya apa?]
Subscribe to:
Posts (Atom)