Sunday, July 20, 2008

Beberapa Hal yang Kuingat di
Beberapa Tempat dan Sebuah
Pertanyaan yang Menyertai



TAMAN SAFARI. Bayangan tinggi
gerbang yang tak terlihat oleh
matahari langit Cisarua jam 9 pagi;
daftar nama binatang tak berikut dua
kata latinnya; gadis pemandu taman
yang tiap kalimatnya terdengar
selalu bimbang; kursi kayu panjang
di terminal tunggu yang sejuk; bis
cat belang; setangkai datura
menggantung kembang; lapisan rebah
hujan; peta ke rumah hantu dan
pintu masuk ke taman burung; segaris
air terjun di puncak dan seperti
ada seseorang mencuci muka dan kaki.

Bila sebuah perahu besar dirakit
di situ, Tuhan, apakah banjir bah
bisa membersihkan semua dosa atau
hanya menenggelamkannya?

KAMPUS LAMA. Kantor majalah jurusan;
ruang praktikum mineralogi; prasasti
tanda tangan presiden; kursi-kursi
kuliah berjenjang seperti gedung
teater; hantu profesor belanda di
ruang kimia; kafe yang hendak dibangun
di pojok taman koleksi; aula besar
tempat beberapa penyair membaca sajak
bosnia; soto daging, tukang mie ayam,
potongan tape dalam es doger, seiris
tipis tempe goreng; hujan tiba-tiba;
upacara di hari pertama penerimaan
dan pemotretan untuk kartu mahasiswa;
tegel persegi besar dan lemari tebal
di asrama yang kini telah jadi plaza.

Hujan telah berapa puluh hari dan
berapa puluh malam? Aku seperti
mengumpulkan keping-keping papan
perahu sendiri, Tuhan, yang mengulur
terus ke atasku itukah dayung-Mu,
kemudi untukku?

JALAN TOL. Marka jalan sepergelangan
tangan; spanduk pemberitahuan tarif
baru; ladang ubi; seekor anjing lari
menyeberang; lagu-lagu ringan dari
radio Jakarta; anak yang letih dan
tertidur lalu bermimpi tentang sebuah
planet; atap gubuk; jendela-jendela
hotel; hujan yang enggan di kaca taksi;
tangan petugas tol mengulur karcis;
iklan luar ruangan menawarkan frasa
mengandung kata seperti surga: nama
sebuah kawasan perumahan; orang-orang
yang bersembunyi di balik selapisan
film hitam.

Engkau, Tuhan, berjagakah nanti Engkau
di gerbang-Mu? Lewatkah nanti aku di
situ, mengulurkan tiketku pada-Mu,
mengayuh sendiri perahuku?