Sajak Ted Kooser
Hanya ada satu ruang yang masih terang
kedai malam itu membeku,
atau begitulah tampaknya buat kita:
cafe Vietnam ini, malamnya yang berlemak
bidang-bidang penuh warna, aroma seperti bunga.
Suara bincang dan tawa, denting batang sumpit.
Di antara gelas-gelas, kota musim dingin
berderak seperti jembatan kayu tua.
Angin keras bergegas mengembus kita.
Lebih besar jendela, lebih keras gemetarnya.
In January
Only one cell in the frozen hive of night
is lit, or so it seems to us:
this Vietnamese café, with its oily light,
its odors whose colorful shapes are like flowers.
Laughter and talking, the tick of chopsticks.
Beyond the glass, the wintry city
creaks like an ancient wooden bridge.
A great wind rushes under all of us.
The bigger the window, the more it trembles.