Gambar dipinjam dari sini. |
Ini petikannya: Entah kenapa dua baris sajak itu paling lekat di kepala saya. Padahal kalau boleh dibilang saya membacanya juga sudah cukup lama, tetapi masih saja terngiang di kepala. Tidak tahu secara persis apa maksud yang ingin di sampaikan dalam dua baris sajak tersebut, tetapi selalu merasa ada makna sangat kuat terkandung di dalamnya. Paling-paling hanya sebatas mengira-ngira. Perasaan ini seperti bulu kuduk yang berdiri ketika sedang berada di tempat-tempat angker. Merasa ada sesuatu, tapi tidak tahu pasti apakah itu. Tapi sangat yakin ada sesuatu. Perasaan yang aneh, namun begitu mengasyikkan. Hingga akhirnya, yah,, dinikmati saja. Kondisinya memang mengasikkan ketika mengira-ngira suatu hal yang kita tak tahu persis apa yang dikirakan oleh penulis.
Selengkapnya baca di tautan ini.
Ah, i love you, Pul. Saya ingin membalas surat itu. Tunggu saya, Pul!