Wednesday, June 14, 2006

Soluliqui Sang Bola Kaki 3

Kenapa semua tentara tidak dilatih menjadi
pemain sepakbola saja?

Bukankah pemain bola tidak perlu sepatu
lars, topi baja, apalagi peluru dan senjata?

Bukankah kostum pemain bola lebih meriah
dan enak dilihat daripada seragam tentara?

Siapa yang meragukan kehebatan seorang
sniper kalau ia dilatih jadi seorang striker?

Dan kehebatan para komandan ditentukan oleh
strategi bertahan dan menjebol gawang lawan?

Mungkinkah dunia akan lebih damai, kalau
wajib militer diganti wajib main bola?

Dan suara-suara tembakan pun berganti
menjadi riuh penonton di lapangan sepakbola?

Pantaskah kalau hari Sabtu ditetapkan
sebagai hari wajib main bola?

Berapa jumlah stadiun bola di satu negara, kalau
anggaran militer dialihkan untuk membangunnya?

Siapa setuju kalau kamp-kamp tentara digusur
dan lahannya dibuat lapangan sepakbola?

Apa ruginya kalau pemenang perang
ditentukan dengan pertandingan sepakbola?

Bukankah dengan demikian, tak ada orang biasa
yang terluka? Atau bahkan jadi korban sia-sia?

Kalau pertempuran berhenti saat siaran bola,
kenapa Piala Dunia tidak digelar tiap hari saja?

Untuk sebuah lapangan sepakbola, apakah
tidak bisa semua ranjau darat dijinakkan?

Bisakah tank-tank diubah jadi traktor, agar
berguna untuk membuat lapangan sepakbola?