Friday, June 2, 2006

Oda bagi Angka-angka

Sajak Pablo Neruda

         Seperti kehausan
ingin tahu berapa bilangan!
seperti kelaparan
ingin tahu berapa
banyak tebaran bintang di angkasa!

Kita lewatkan
masa kanak-kanak
menghitung bebatuan, tanaman,
jejarian, bebijian pasir, geligi,
Kita lewatkan masa belia menghitung
kelopak bunga, dan rambut.
Kita membilang
warna dan tahun-tahun,
kehidupan dan kecupan-kecupan,
lembu
di padang rerumputan, ombak
di lautan. Kapal-kapal
membuat angka nol dengan perkalian.
Angka-angka berbiak bak telur katak.
Kota-kota
ribuan jumlahnya, jutaan jumlahnya,
dan bebijian gandum datang ratusan
unit tangkainya
di setiapnya
bilangan bulat lainnya

lebih kecil dari biji sebiji.
Waktu pun menjadi angka.
Cahaya menjadi terangkakan
dan sehebat apapun dia berpacu dengan suara
ia tetap pada satu kecepatan, 37.
Angka-angka mengelilingi kita,
ketika malam kita
akan mengunci pintu, dengan sisa tenaga,
menjelang 800;
dibawah
yang bersama kita di ranjang
dalam tidur itu
ada 4.000 dan 77
galah menyagang dari kita
dengan pegas dan palu.
Angka 5
akan menggabung dirinya sendiri
hingga ia menceburi laut atau igauan gila
di mana matahari menyapa dengan bajanya
dan kita bersatu berpacu
ke kantor-kantor,
ke penggilingan,
ke pabrik-pabrik,
untuk memulai segar dengan ketakterhinggan
angka 1 setiap harinya.

Sahabat, kita punya waktu
maka dahaga kita bisa terpuaskan,
dan kerinduan turun temurun
untuk membilang benda-benda
dan menjumlahnya semua,
menguranginya,
hingga menjadikan mereka debu,
biting angka-angka.
Kita mencatat dunia
di kertas
dengan bilangan dan nol,
tapi
benda-benda ada
meskipun, menjauh berlari,
segalanya dengan perhitungan,
menjadi terdehidrasi
dengan semacam jumlah, meninggalkan
keharuman dan kenangan,
dan angka kosong tetap tertinggal.

Dengan alasan itu,
maka untukmu
Aku cinta benda-benda.
Angka-angka
yang pergi ke penjara,
bergerak
di kolom tertutup
bercucu-beranak
hingga mereka memberi kita jumlah
seluruh ketakterhinggaan.
Demi engkau, aku ingin
beberapa
angka, beberapa cara
untuk membela engkau
dan engkau membela mereka.
Semoga gaji mingguanmu bertambah
dan bertumbuh ke dada-terdalam!
Lalu keluar angka 2 yang mengikat
tubuhmu dan tubuh istri terkasihmu
lalu muncul nyala mata anak-anakmu
mencatat yang belum terbilang
bintang-bintang purba
yang tak terangkakan
pasak besar gandum
yang akan tuntas menunaikan
moksa jiwa bumi.