Tuesday, June 27, 2006

Alangkah Letih Kami Berdekapan

AKU akan lama terperangkap di sini.
Musim yang tak pernah dimengerti
oleh laporan resmi
Badan Geometeorologi.

Ada sisa subuhmu di cangkir kopiku
Aku cicipi juga air matamu. Asin tangismu,
di lidahku mengering juga garam itu.

Aku tak pernah menambahkan susu.

"Aku bukan sapi perahmu," katamu dulu,
sejak itu aku hanya meninggalkan pekat petang untukmu.

(Bagaimana bisa kulupa pertengkaran itu?)

Ada jendela di ujung ranjangku. Terbuka sejak
mulai kuterbaring di situ.

"Kau tidak tahu,
alangkah letih kami berdekapan
: aku dan kesepian."