: Furqon Elwe
/1/
KITA bergantian menggambar wajah sendiri,
di panel-panel kosong Waktu, kertas panjang itu.
Ada balon percakapan banyak sekali, balon yang
tak menunjuk pada siapa-siapa, balon yang kosong
karena tak ada kata yang berani berada di sana.
/2/
"Bisakah kalian menggambar aku?" tanya Waktu
kepada kau dan aku: sepasang kartunis yang suka
ditertawakan oleh kehidupan yang tak lucu.
"Bisa," katamu.
Aku tak tahu bagaimana caranya.
"Gampang. Kosongkan saja
kertas itu," bisikmu padaku.
/3/
Kertas kosong. Kartun Waktu.
Gambar wajah kita tadi masih ada di situ
keluar masuk balon-balon percakapan,
membikin Waktu sekarang tampak amat lucu:
kau tiba-tiba seperti mengucapkan aku,
aku pun fasih mengatakan engkau.