Wednesday, August 29, 2007

Bagaimana Kau Bisa Menjadi Penyair Lagi?



: Acep Zamzam Noor


BILA suatu ketika saja, padamu aku bertanya
bagaimana kau bisa menjadi penyair lagi?

Aku ingin kau menjawab dengan puisi hanya,
puisi yang pada bait-baitnya aku berjumpa
perempuan resah mengasah ujung alismatanya.

Dan katamu, "Kita adalah lelaki yang menuluskan
dada, agar dia menikamkan tajam itu, dalam-dalam."

*

BILA suatu ketika saja, padamu aku bertanya
bagaimana kau mencintai puisi tak henti-henti?

Aku ingin kau menjawab dengan kisah perjalanan,
ke Cipasung, ke Perugia. Mencari suara kepak angin,
dan jalan ke bunyi yang semakin mendekati sunyi.

Dan katamu, "Kita adalah penyair senantiasa siaga,
terpesona pesona sibak rambut dan ledak payudara!"