Thursday, August 2, 2007

7 Pertanyaan untuk Gus tf

Lewat surat-e saya kirim pertanyaan ke sastrawan Gus tf. Saya menunggu jawabannya, untuk dipajang juga di sini. Inilah pertanyaan-pertanyaan saya:
1. Anda memilih tinggal di Payakumbuh. Kenapa tidak menetap di Padang, kota yang saya kira penting juga buat Anda sebagai penulis? Saya kira pilihan kota di mana seorang penulis menetap juga mempertimbangkan pengaruh kota itu pada kehidupan kreatifnya. Tidak kondusifkah Padang buat Anda untuk menghidupi dan mendukung kepenulisan Anda?

2. Anda telah lama yakin memutuskan dan menjalani hidup dari kerja menulis. Oh ya di Kompas waktu itu Anda bilang pekerjaan Anda sebenarnya membaca. Bagus juga begitu ya. Saya kira hidup Anda sangat wajar dan normal. Bila diminta, bagaimana anda bisa meyakinkan siapapun yang ingin hidup dari menulis saja seperti Anda?

3. Sekarang cerita pendek dan puisi begitu tajam dipisahkan, padahal awalnya bukankah itu satu induk juga? Anda sekarang menempuh dua jalur itu dengan minat yang sama kencangnya. Anda bahkan punya dua nama yang berbeda untuk kepentingan publikasi Gus tf dan Gus tf Sakai. Saya penasaran kapan dan bagaikamakah sebuah ide datang lalu anda putuskan ini untuk puisi dan ide lain datang di lain waktu lantas anda putuskan untuk cerita pendek?

4. Anda termasuk beruntung karena lekas menyiarkan novel-novel remaja itu dulu dan saya kira bila waktu itu menggenjot sedikit saja produktivitas maka Anda "panen" besar. Kenapa tidak tergoda seperti Hilman yang berkibar dengan Lupus-nya kala itu? Anda tidak lakukan itu lantas Anda menempuh jalan "tidak populer" dengan karya-karya sastra yang dalam. Kenapa?

5. Anda percayakah dengan lembaga-lembaga resmi bagi kehidupan kesenian dan pengembangan kebudayaan? Maksud saya seperti Dewan Kesenian itu. Anda pernah jadi pengurusnya?

6. Anda lebih banyak menulis cerita pendek daripada puisi. Lebih sulitkah puisi? Atau ini berkaitan dengan kenyataan, puisi tidak lekas jadi uang?

7. Terakhir, setelah sejumlah penghargaan nasional dan masuk deretan lima besar KLA 2006 (di dua genre yang dilombakan Anda pada posisi runner up?), dan SEA Write Award Anda raih, saya kira Anda wajar sekali bila berusaha mendekati dan meraih Nobel Sastra. Bila itu terjadi Anda ingin itu disebabkan oleh prosa Anda atau puisi?