Monday, September 1, 2008

Aku dan Arswendo (2): Gramedia tanpa "G"

SAYA ingin bercerita tentang salah satu buku yang sangat mempengaruhi saya. Saya ingin memulai cerita dengan petikan dari buku itu. Begini:

      Mengarang itu gampang.
      Semua bisa mempelajari asal bisa baca dan tulis dan mempunyai minat terus-menerus yang tak mudah patah. Yang terakhir inilah yang dimaksudkan dengan bakat.
      Kenapa mengarang?
      Ruang lingkupnya mendasar. Rasanya tak ada kegiatan selama ini yang bisa dipisahkan dari baca-tulis. Tidak hanya untuk bisa mengarang dalam pengertian umum: cerita pendek, novel, drama atau puisi. Melainkan juga bisa jadi wartawan, korektor, penerbit, perancang teks iklan, penulis lirik lagu atau menulis surat lebih baik. Semua bersumber pada karang-mengarang. Dan itu gampang.




Begitulah Arswendo Atmowiloto - si pengarang - membuka prakata untuk bukunya "Mengarang Itu Gampang". Sebuah pengantar yang ringan tapi meyakinkan, seperti isi bukunya. Seperti seenaknya saja, tapi terbukti sangat memandu, seperti cara penyajiannya. Saya dan saya yakin juga ribuan anak muda saat itu tersihir oleh buku itu. Saya percaya bahwa mengarang itu gampang.

Saya membeli buku itu tanggal 13 Oktober 1988. 20 tahun yang lalu. Waktu itu saya kelas satu SMA Negeri 2 Balikpapan. Saya membelinya di toko Ramedia - ya, Ramedia bukan bagian dari jaringan toko Gramedia, dan toko itu sekarang tak menjual buku lagi, berganti melayani jasa mencetak foto.

Buku yang saya beli itu edisi cetak ulang ke-5 tahun 1987. Buku itu dicetak pertama kali tahun 1982. Lima tahun, lima kali cetak ulang. Ini memang buku laris. Di toko buku di Batam, belum lama ini, saya masih melihat buku itu ada di rak buku. Dengan sampul yang sedikit diubah.