Wednesday, September 27, 2006

Memanjar Azab Membayar Siksa

Nasib
menahan sendiri
berat salib
ke bukit gaib
kau memanggul aib
memanggil
apa yang pasti raib.

Sepanjang
jalan lengang
hanya sepi berlalu lalang,
bahkan darahmu pun
tak sempat tergenang
walau berkeras
engkau ingin mengenang.

"Siapa yang
meninggalkan perih
bayang-bayang,
siapa yang
tak bisa tak hilang?"

Ya, akan ada
yang terbayar dengan mata luka
di tanganmu yang menganga
mengingat nama
mengikat lupa
memanjar azab.

Atau
membayar siksa?