Thursday, September 28, 2006

Malaikat Ingat Setiap Alamat

      KAU bayangkan pesawat televisi kecil tersetel. Seperti pada kamar hotel.

     AKU masih menghayati sejuk AC. Sisa-sisa ekstase. Dengung kulit punggung.
Maithuna yang menyetubuhkan kita lagi, tadi. Anak-anak nyenyak. Meringkuk.
Kita jaga, mereka mimpi tentang sejuk rahimmu. Subuh berdentang, penjaga
mengetuk tiang. Kita tak mencatat nomor pintu. Malaikat ingat setiap alamat.