/1/
APAKAH dusta dosa 
larut terlarung di laut? 
Kita pelaut penakut
cuma memijah 
sejuta benih musibah
menyemai mahabadai 
di ladang-ladang gelombang. 
DEMI Hiu, 
yang membawa 
isyarat dan syarat:
Telah tiba musim panen petaka,
ketika kita melancong ke pantai
meliburkan semua ingatan.
"Elakkanlah!" seru laut.
"Elukanlah!" kita menyahut. 
/2/
KAPAL ini, 
7 tiangnya telah patah. 
40 rusuknya retak. 
1.000 tebah lambungnya 
akan kalah, 
pecah 
oleh sesibak saja ombak. 
Kita pelaut pengecut,
DEMI Ibu 
yang didurhakai
di setiap dermaga,
Masihkah bisa kita ingat 
cara memegang tombak?
Membidik pundak todak?