Saturday, May 22, 2004

[Tentang Puisi] Sudut yang Luput

Sedikit demi sedikit, keinginan saya untuk mengungkapkan yang tidak masuk akal muncul kembali. Dan ketika mula-mula sekali menulis puisi, terasa bahwa sudut-sudut yang luput dari teriak dan siul masa kecil mulai hidup kembali dalam kata-kata. Pada umur belasan tahun itu saya menulis puisi seperti tak pernah berhenti; ternyata begitu banyak sudut yang bisa muncul kembali dalam kata.



Ternyata sangat mengasyikkan menyusun dunia kata sedemikian rupa, hanya agar segi-segi yang tak masuk akal bisa terbaca lagi. Dan semakin banyak menulis semakin terasa bahwa yang teramat mengasyikkan ternyata adalah penyusunan dunia kata itu sendiri. Barangkali bukan suatu kebetulan bahwa dalam dunia yang saya susun itu muncul masa kecil saya; barangkali memang ada hubungan yang sangat erat antara yang tak masuk akal dan dunia kata yang disebut puisi itu.



* Sapardi Djoko Damono, dalam Permainan Makna, buku Sihir Rendra: Permainan Makna, Pustaka Firdaus, 1999.