Thursday, May 13, 2004

[Reposting] Andai yang Kau Runtuhkan Ini Dinding Penjara

dari Cybersastra



aku tak kan lari kemana

andai pun yang kau runtuhkan ini

adalah dinding tembok penjara, saudara



karena



siapakah, kataku, yang bisa lolos

dari kepung jeruji-jeruji, seribu

parang yang diasah di keras marah

sejuta marah yang dibasuh panas darah?



aku tak kan mengaduh menangis

andai pun di timbun di beton itu

terkubur jasadku sendiri, saudara



karena



dendam yang diwariskan ke dalam

bara, jauh lebih panas

daripada kobar api, meski kayu bakarnya

adalah dagingmu dan tulang-tulangku



aku hanya ingin mendengar sabda

dari nabimu dan nabiku - entah

lewat bisik hati siapa - agar

kita punya alasan untuk mengerat

karat-karat pada besi yang terpancang

jadi penjara lagi, yang entah

siapa yang merubuhkannya nanti



karena



peluru tak punya mata

prajurit yang lari, mungkin

hendak mengikuti nurani, dan

aku hanya bisa menekuri jiwa

yang telanjur jadi keras kematu

mengingat-ingat

tikam sakit

lecut jerit

hentak jerat, "seperti

ada gigi yang tercerabut

dari gusi, tanpa

anestesi."



batam, 2262002