setiap kali membaca nama di kartu itu
dia teringat saat pertama kali dia merasa 
bisa menulis namanya sendiri di buku 
tulis bersampul ungu dengan tempelan putih 
tertera di bagian depannya dan dia merasa 
sangat bangga ketika pak guru 
membaca satu per satu nama 
murid-muridnya ketika membagikan 
kembali buku mereka setelah memeriksa 
dan memberi nilai untuk menguji 
pelajaran yang baru saja dijelaskannya,
dan,
di rumah kelak dia akan bertanya kepada
ibunya soal hitungan dan bacaan 
sampai ibunya berkata ah anakku sudah
pandai sekarang lalu diam-diam dia 
bayangkan huruf-huruf pujian itu yang 
sayang sekali tak boleh ia coretkan di 
buku tulis satu-satunya yang ia punya.
Mei 2004