Sunday, November 7, 2004

Kamus Empat Kata Berhuruf Awal A

Abimana: Jika semua akhirnya hanya berakhir di sini,

     kenapa kau harus begitu peduli dengan apa yang

     harus kau suapkan pada mulut sendiri? Jika jarak

     antara yang suci dan yang najis hanya sepanjang

     organ pencerna, kenapa harus begitu sibuk dengan

     apa yang harus kau kecap dengan lidah sendiri?



Abar: Ada yang mesti jadi pengingat, agar yang terlalu

     laju tertahan sewajarnya. Ada yang mesti jadi penahan

     agar yang terlalu lekas berlalu sepantasnya.



Abilah: Kita baru merasa diingatkan, ketika ada yang melepuh

     basah, di tubuh dan wajah. Perih saat ia di tengah amuk,

     juga bopeng parut ketika ia telah takluk. Kita seringkali

     hanya bisa diingatkan dengan jalan itu. Jalan serupa itu.



Abyad: Ia hanya sebuah warna, terang yang sewajarnya.

     Tapi kenapa tidak belajar tentang kesucian padanya?

     Agar yang putih tetap tak dicemari noda kekotoran,

     agar yang terang tetap memberi cahaya panduan.

     Memang ia hanya sebuah warna. Tetapi kenapa...