Monday, November 1, 2004

Agar Kelak Kau Simak Aku

Sajak Pablo Neruda





Agar kelak kau simak aku

kata-kataku

kadang tumbuh menerawang

seperti jejak-jejak camar di sepanjang pantai.



Kalung, lonceng kerasukan

untuk tanganmu halus, selembut buah anggur.



Dan kusaksikan kata-kataku

Kata-kata yang lebih punyamu daripada milikku.

Kata-kata yang memanjati nestapa lama bagai liana.



Ia juga merambati dinding-dinding kabut.

Kau menanggung kutuk untuk pertarungan kejam ini.

Kata-kata melarikan diri dari jerumun gelapku.

Kau mengisi segalanya, kau mengisi semuanya.



Sebelum engkau, mereka menghuni kesunyian yang kau

tinggali, mereka lebih berguna bagi dukaku daripada kau.



Sekarang aku ingin mereka berkata apa yang ingin kukatakan

padamu, membuat kau mendengar apa yang kuinginkan

kau mendengarnya.



Angin penderitaan masih terkandung seperti biasa.

Sesekali mimpi puting beliung mengetuk juga.

Kau dengar, suara lain di dalam suara nestapaku.



Keluh mulut yang dahulu, darah permohonan dahulu jua.

Cintai aku, kawan. Jangan abaikan. Ikuti aku. Ikuti aku,

kawan, di ombang-ambing gelombang penderitaan ini.



Tapi kata-kataku jandi ternoda oleh cintamu.

Kau mengisi segalanya, kau mengisi semuanya.



Lalu kubuat kata-kataku menjadi kalung tak berujung

untuk tanganmu putih, halus selembut buah anggur.





So That You Will Hear Me





So that you will hear me

my words

sometimes grow thin

as the tracks of the gulls on the beaches.



Necklace, drunken bell

for your hands smooth as grapes.



And I watch my words from a long way off.

They are more yours than mine.

They climb on my old suffering like ivy.



It climbs the same way on damp walls.

You are to blame for this cruel sport.

They are fleeing from my dark lair.

You fill everything, you fill everything.



Before you they peopled the solitude that you occupy,

and they are more used to my sadness than you are.



Now I want them to say what I want to say to you

to make you hear as I want you to hear me.



The wind of anguish still hauls on them as usual.

Sometimes hurricanes of dreams still knock them over.

You listen to other voices in my painful voice.



Lament of old mouths, blood of old supplications.

Love me, companion. Don't forsake me. Follow me.

Follow me, companion, on this wave of anguish.



But my words become stained with your love.

You occupy everything, you occupy everything.



I am making them into an endless necklace

for your white hands, smooth as grapes.